Dengan hanya 503 ribu penduduk, kota ini memiliki 153
bahasa berbeda.
![]() |
| Salford Quays, salah satu lanskap ternama dari kota Manchester, Inggris. (Thinkstockphoto). |
Kota
Manchester di Inggris dinobatkan sebagai kota paling multikultur per milnya
karena memiliki 153 bahasa berbeda. Manchester berhasil mengalahkan beberapa
kota besar seperti New York (AS), London (Inggris), dan Paris (Prancis).
Ini
berdasarkan sedikitnya jumlah penduduk Manchester yang hanya 503 ribu jiwa.
Bandingkan dengan New York yang mencapai 8,2 juta jiwa−berdasarkan sensus data
AS 2011.
"Diversifikasi
bahasa di Manchester lebih tinggi dari kebanyakan negara-negara di dunia,"
kata Yaron Matras, salah satu pihak yang turut terlibat dalam studi terhadap
kota Manchester, Kamis (13/12).
Sensus
ini juga mengungkap, masyarakat kota Manchester−disebut Mancunian−mewakili
nyaris semua budaya di dunia. Kebanyakan dari pendatang yang menjadi penduduk
bertahan pada budaya nenek moyangnya.
Ini
berperan besar untuk perkembangan multikultur di Manchester. Contoh nyata
terlihat pada sekitar dua pertiga anak sekolah di Manchester yang menguasai dua
bahasa.
"Seiring
terus berdatangannya imigran dan pelajar, bisa dikatakan daftar panjang
(bahasa) ini akan terus bertambah," tambah Matras.
Ragam
bahasa yang digunakan di Manchester termasuk Chitrali dari utara Pakistan,
Konkani dari barat India, Dagaare dari Ghana dan Burkina Faso (Afrika), dan
Uyghur dari Cina.
Namun,
banyaknya penutur bahasa membuat beberapa aspek kehidupan menjadi sensitif.
Maka itu ditekankan bentuk komunikasi yang baik di antara mereka.
Peneliti
sosial yang terlibat juga bekerja sama dengan pihak berwenang dan
sekolah-sekolah mengenai beberapa isu terkait bahasa. Selain itu, mereka juga
memastikan ada keterwakilan grup yang dianggap rapuh.
Dari
sisi pariwisata, Manchester menjadi daya tarik tersendiri karena menjadi kota
ketiga paling sering dikunjungi pelancong asing di Inggris.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/12/kota-dengan-153-bahasa-berbeda-dapat-anda-tebak-di-mana
